lelap tidur pun terusik
di tengah malam pun aku termenung
menunggu fajar yang tak kunjung datang
bersimbah hati yang tak tau kemana
lirik menyulam dinginya mlam
berteman dinding dan kesunyian
kadang ku sapu bulir bening di kelopak mata ini
dan terbisu akan penatnya kehidupan
aku lelah...
menyentuh raga yang tak berdaya
melenturkan asa di bias2 kesepian
atas dinding kamar dan cahaya terang ruangan
buntu ...
sendiri memikirkan akan jalan esok hari
dan menatap luruh di detik2 waktu yang berjalan
harus bagaimana aku...
ibarat raga yang terhalang jeruji
dalam ingin aku menjerit
dalam nestapa aku menangis
akankan hari esok tetap terang ?
akankah hari esok tetap tersenyum ?
melangkahi pana nya dunia
dan pedihnya jalanku
semuanya takan berarti
saat keluh membinasakan harap
entah sampai kapan ku tertatih
walau dalam gelak aku tetap lemah
terus memaki ?
untuk apa ? kenapa ? pada siapa ?
takan ada gunanya
inilah waktu... inilah hidup... inilah dunia...
namun jika cahaya itu tak lagi ada
biarkan aku tetap ikhlas dalam gelap
biarkan tetap ada tawa dalam hampa
hanya untuk sebuah harap
senyuman kecil di akhir segalanya
dan aku tetap bercerita tentang ceria maupun air mata
saat itulah ku tau letihku , penatku
hanya bagian dari ujian dariNYA
karna mereka...
takan pernah tau dan mengerti
apa ? kenapa ? dan bagaimana...
bahakan kala mereka berkata
" Comeon you are glad and strong woman "
dalam celoteh yang tak pernah terpikirkan
aku biasa... aku manusia... aku tak berdaya...
hanya sempat ku sebutkan sepatah kata
" jika aku mati ... "
dan satu harap sebelumnya
Biarkan aku menatap satu wajah mungil
satu raga renta kembali
memeluk dan membuktikan sebuah rasa
dan aku ikhlas
walau ku tau aku blum mau...
harus bagaimana ... ????
ku jalani esok hari...
Thanks
by me
Lia Hermawati Chandra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar