Selaksa senja di ujung pelita
Mewarnai kemuning chaya di upuk peraduan
Menyilau indah memahat rasa
Kagumku pada sang maha besarnya pemilik dunia
Alun kumandang penyeruMu
Mengajaku bertandang di kiblatMU
Desir angin membahana
Redup cakrawala menutup cerahnya
Beranjak dari hiruk pikuk mentari
Berganti gelap yg melelap
Di upuk negri timur
Aku melangkah menyusuri lorong waktu
Menjalani lintasan hari2
Yg Seolah membisikan kelelahan yg tk bertepi
Jika memang ini kuasaMU ...
Biarkan aku tetap dlm syukurku
Takan ku melalai jiwa
Walau tengadah pun aku tak berdaya
Di upuk senja timur ini ...
Menatap tiap langkahan jarum jam dinding di sudut ruangan itu
Mendengar dentingnya dlm satuan masa
Hingga kutatap awan yg menghitam
Dan kutemukan fajar sejuk di esok hari
Yg kan menyuguhkanku setangkai mawar merekah
Dan hadirkan tetes embun bening di persinggahan bias sanubari
Tetap ku tersenyum
Walau kelu bibirku tetap meranum
Tetap ku tertawa
Walau kadang tangisku mencengkram jiwa
Dan akan tetap ku berharap
Walau jelmaan derita kian bertebaran di antra lintasan jalanku
Karna ku yakin
Putus asa takan menjadikan bahagia ...
Aku hrus kuat ...
Mewarnai kemuning chaya di upuk peraduan
Menyilau indah memahat rasa
Kagumku pada sang maha besarnya pemilik dunia
Alun kumandang penyeruMu
Mengajaku bertandang di kiblatMU
Desir angin membahana
Redup cakrawala menutup cerahnya
Beranjak dari hiruk pikuk mentari
Berganti gelap yg melelap
Di upuk negri timur
Aku melangkah menyusuri lorong waktu
Menjalani lintasan hari2
Yg Seolah membisikan kelelahan yg tk bertepi
Jika memang ini kuasaMU ...
Biarkan aku tetap dlm syukurku
Takan ku melalai jiwa
Walau tengadah pun aku tak berdaya
Di upuk senja timur ini ...
Menatap tiap langkahan jarum jam dinding di sudut ruangan itu
Mendengar dentingnya dlm satuan masa
Hingga kutatap awan yg menghitam
Dan kutemukan fajar sejuk di esok hari
Yg kan menyuguhkanku setangkai mawar merekah
Dan hadirkan tetes embun bening di persinggahan bias sanubari
Tetap ku tersenyum
Walau kelu bibirku tetap meranum
Tetap ku tertawa
Walau kadang tangisku mencengkram jiwa
Dan akan tetap ku berharap
Walau jelmaan derita kian bertebaran di antra lintasan jalanku
Karna ku yakin
Putus asa takan menjadikan bahagia ...
Aku hrus kuat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar